Pestisida kimia
banyak membunuh predator alami dan bahkan manusia sendiri. WHO (World Health Organization) melaporkan
bahwa setiap tahun sekitar 3 juta orang teracuni pestisida. Kira-kira 200 ribu
orang kemudian meninggal dunia. Bahan kimia sintetis tersebut juga diyakini
menjadi faktor utama yang mengakibatkan berkembangnya penyakit-penyakit yang
mengganggu metabolisme seperti ginjal, lever, paru-paru dan sebagainya. Kondisi
tersebut diperparah oleh penggunaan pestisida secara kurang hati-hati. Dalam
penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran.
Kurang lebih hanya 20 persen pestisida mengenai sasaran sedangkan 80 persen
lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi
residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan,
sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically
Acquired Deficiency Syndrom) dan sebagainya.
Para penelitian menemukan ada korelasi positif
yang bermakna antara lamanya kontak dengan pestisida dan beratnya polineuropati pada petugas pemberantas
hama. Polineuropati adalah suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya gangguan
fungsi dan struktur saraf tepi. Penelitian lain, mendapatkan hasil bahwa
peningkatan produksi padi selama periode 1970–1989 tidak disebabkan oleh
peningkatan penggunaan pestisida kimia, tetapi disebabkan oleh perluasan lahan,
peningkatan penggunaan pupuk nitrogen dan kemajuan teknologi.
Perusahaan-perusahaan pembuat pestisida sering kali berbicara tentang
“Penggunaan Pestisida yang Aman” atau mengiklankan “Pestisida Ramah Lingkungan”
Kedua pernyataan ini sama-sama salah. Pestisida
adalah racun yang tidak akan pernah dapat digunakan dengan aman. Pestisida membunuh
makhluk hidup dan tetap mencemari tanah dan air, pestisida tidak akan pernah
bisa ramah pada lingkungan. Sering kali orang tidak menyadari bahwa mereka
keracunan pestisida karena gejala-gejalanya mirip dengan masalah kesehatan
lainnya misalnya pusing dan kudis. Juga, karena kebanyakan gejala-gejala ini
tidak muncul dengan cepat, seperti gangguan sistem syaraf atau kanker, orang
tidak menyadari bahwa penyakit mereka mungkin disebabkan oleh pestisida. (Ahmad Hidayat, PMHP Ahli Madya Badan Ketahanan Pangan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar